Distorsi Délai Dalam proses pengiriman données (transmisi) dari komputer satu dengan komputer lain atau lebih luas lagi dari jaringan suatu kota ke kota lain, kemungkinan terjadinya gangguan dari proses tersebut pasti ada. Hal ini dikarenakan adanya gangguan pada médias transmisi itu sendiri atau gangguan dari luar. Gangguan yang mungkin terjadi pada sinyal analogique akan mengakibatkan kualiatas sinyal yang diterima tidak lengkap sehingga menurunkan kualitas données. Sedangkan pada sinyal numérique, kemungkinan dapat terjadi données erreur artinya binaire 82161 akan menjadi binaire 82160 dan sebaliknya, yang mengakibatkan kesalahan données. Atténuation atténuation Distorsion dan Delay distorsion. Distorsi Attenuation adalah pelemahan kekuatan dari sinyal yang dikirim oleh émetteur dikarenakan jarak yang jauh mélalui media transmisi, sehingga sinyal yang diterima oleh reciever lemah. Hal ini dapat diatasi dengan pemasangan amplificateur yang dapat memperkuat sinyal diantara émetteur dan récepteur. Delay Distorsion adalah pemotonganpelemahan fasa, dimana fasa atau waktu yang diperlukan sinyal untuk melewati media transmisi dilemahkan, terjadi akibat kecepatan sinyal yang melalui milieu berbeda-beda, sehingga sinyal yang dikirimkan émetteur ke récepteur akan cenderung lebih lama. Distorsi (distorsion) adalah pemotongan, pelemahan dan penghancuran sinyal. Retard. Phase, péninsule, selang, péninsule suatu proses, adalah masse atau waktu yang diperlukan oleh sinyal untuk melewati media komunikasi atau transmisi. Distorsi delay (Delay Distortion) adalah pelemahan phase sinyal dalam melewati media transmisi dari émetteur (pengirim) ke récepteur (penerima) sehingga waktu yang diperlukan akan sedikit lebih lama. Distorsi retarder le disebut juga distorsi fasa dinyatakan dalam satuan miliseconde atau microseconde di sekitar frekuensi referensi. KEUNTUNGAN DAN KERUGIEN Keuntungan Efek distorsi delay yang menguntungkan diaplikasikan pada industri musik dan elektronik. Misalnya pengolahan audio numérique dan robot. Pada gambar 1 blok Z-D merupakan komponen elemen Délai de dan (a) adalah komponen atténuateur (pelemah). Secara hardware komponen délai dapat diwakili oleh kompoen flip-plop (D-flip-flop). Beberapa komponen retarder yang dipasang bekerja membentuk rangkaian Déplacer le registre yang panjang (tampon). Makin panjang ukuran tampon yang digunakan makin lama pula waktu yang dibutuhkan Xn untuk mencapai Yn. Kerugian Distorsi délai yang merugikan misalnya pada proses transmisi données, lebih tepatnya adalah transmisi données numériques. Distorsi Delay yang terjadi pada proses transmisi data, menggunakan media transmisi guide seperti kabel, Gangguan ini sangat kritis terjadi pada données numériques, bila suatu rangkaian bit sedang ditransmisikan, baik dengan menggunakan signal analogdigital, bisa mengakibatkan posisi peu melenceng ke bit yang lain yang mengakibatkan kerusakan Atau kesalahan données. Untuk mengatasi, ganguan, distorsi, delay, digunakan, teknik, Equalisasi, dan, pemasangan, peralatan, Repeater, di, antara, transmetteur, dan, récepteur. Dénomination de l'auteur, manuscrit de salage berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari seperti de tempat kerja, dalam kegiatan pendidikan atau de mana saja manusia berada. Tidak ada manusia yang tidak terlibat dalam komunikasi. Sumber konflik terbesar antar-perseorangan mungkin utamanya disebabkan oleh buruknya komunikasi atau adanya distorsi dalam penyampaian pesan antara communicatif dengan komunikan pada sebuah relasi. Oleh sebab itu, manusia menggunakan kurang lebih 70 ans et plus. Singkatnya, tidak ada manusia yang mampu survivre tanpa berkomunikasi. Pentingnya peran komunikasi bagi kehidupan fondamental manusia tidaklah dapat dipungkiri. Begitu Juga Halnya Bagi Proses Berorganisasi. Dengan adanya komunikasi yang baik, seluruh proses dalam organisasi dapat berjalan lancar dan berhasil. Dan begitu pula sebaliknya, le kurang atau bahkan le tidak adanya aksi le komunikasi dalam sebuah organisasi le mudah menyebabkan le kegagalan le total bagi keseluruhan proses organisasi itu sendiri. Cet article a été traduit automatiquement en français. Soyez le premier à donner votre avis! Komunikasi lebih dari sekedar pényampien arti8212menciptakan kesepahaman juga adalah bagian terinti. Komunikasi yang sempurna adalah ketika suatu pemikiran atau gagasan ditransmisikan sehingga pesan dapat diterma dan diinterpretasikan oleh si penerima sama dengan apa yang diinginkan oleh si pengirim pesan. Komunikasi yang efektif sangat penting bagi semu organiser tanpa terkecuali. Oleh karena itu, pour pimpinan organisasi sebagai le communicateur de base dalam sebuah organisasi perlu memahami dan menyempurnakan kemampuan komunikasi mereka agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam penyampaian pesan. A. Pénergéenne de la région du Danemark et de l'Estonie. Dalam komunikasi, istilah ketepatan digunakan untuk menguraikan tingkat persesuaian di antara pesan yang diciptakan oleh pengirim dan reproduksi penerima mengenai pesan tersebut. Atau dengan kata lain tingkat penyesuaian arti pesan yang dimaksudkan oleh si pengirim dengan arti yang diinterpretasi oleh si penerima. Hasil penelitian menunjukkkan bahwa informés de l'état d'avancement de la loi et de l'état de l'arabe et de la dimanche, de l'ordre du jour et de l'état de la personne. Proses komunikasi ke bawah, ke atas, horizontale dan berbagai arah ada yang terjad dengan cara yang simultan, secara seri atau berantai. Pesan yang didistribusikan dengan cara yang simultan mudah terkena perubahan dan distorsi bila dibandingkan dengan komunikasi interpersonal. Faktor Personnel Yang Memengaruhi Distorsi Ada sejumlah prinsip yang mereflesikan faktor-faktor personnelle yang membreikont kontribusi pada distorsi pesan. Faktor-faktor ini biasanya berasal dari konten kita mengenai komunikasi sebagai tingkah laku dan proses. Suatu tingkah laku komunikasi mélibatkan alat indra seperti penglihatan, pendengaran, pencium, pengecapan dan perasa. Pada suatu saat kita akan dikejutkan oleh bermacam-macam keterbatasan kita dalam proses komunikasi baik yang datang dari lupe maupun dari dalam kita sendiri. Faktor utama yang membreikan kontribusi pada distorsi pesan dalam proses komunikasi, ada persepsi kita mengenai proses komunikasi tersebut. 1. Anggota Organisasi Mengamati Sesuatu Secara Seleksi. Secara fisiologis, indera manusia memiliki keterbatasan dalam penggunaannya. Terkadang, pemusatan perhatian, terhadap, stimulus, hanya, mampu, dilakukan, ole, satu, indra, tertentu, sehingga, ketidakmampuan, manusia, untuk, melakukan, multitâche, atau, pemusatan, dua, atabi, lebih, indra, saat, yang, bersama, mampu, mengakibatkan, distorsi, pesan, yang, fatal. Misalnya, jika seorang anggota organisasi sedang memikirkan secara kéra kondisi keluarganya, akan sangat mungkin ia mengacuhkan informasi sekilas dari rekan kerjanya yang memintanya untuk menemui pimpinan perusahaan. Karena adanya kecenderungan manusie untuk memusatkan perhatian dengan menyeleksi pesan-pesan yang tertangkap oleh indranya, menjadikan pesan yang tak terpilih harus terbuang dan tak berhasil terinterpretasikan oleh penerima. 2. Orang Melihat Sesuatu Konsisten Dengan Apa Yang Mereka Percayai. Manusia cenderung mémilih pesan yang ingin ia interprtasikan konsisten dengan apa yang ia percayai. Maksudnya, kecenderungan untuk menyandikan pesan sudah diatur di alam bawah sadar seseorang sehingga terkadang pesan yang tak sesuai dengan kepercayaan yang ia bawa akan tersisih. Konsep ini juga sama dengan prinsip primordialisme atau stigma yang mendasarkan penilaian terhadap yang 8220sudah ada8221 bukan yang 8220sedang ada8221. 3. Arti suatu pesan terjadi pada niveau isi que hubungan Isi pesan adalah hal-hal substantif yang tekandung di dalam sebuah pesan, baik itu ide, gagasan, pendapat, dan hal-hal lain yang bersifat informatif, sedangakan hubungan merujuk pada pola bagaimana penyampaian pesan Tersebut, berlangsung, utamanya, emosi, yang, menyertai, dalam, proses, pengiriman, pesan. Misalnya dapat ditemukan pada bentuk ekspresi, baik itu tersenyum, berduka, céria dan hal-hal relaisional lainnya. Ketika hal ini tidak terpenuhi dalam proses kommunikasi, baik dikarenakan adanya ketidaksinambungan isi pesan dengan hubungan atau misinterpretasi komunikan terhadap bentuk atau pola kedua hal tersebut, menyebabkan acapkali distorsi pesan mudah terjadi. 4. Distorsi Pesan Diperkuat Oleh Tidak Adanya Kesinambungan Antara Bahasa Verbal Dan Nonverbal Seperti yang pernah dibahas dalam dasar-dasar ilmu komunikasi, pesan verbal nonverbal memiliki sinergitas yang erat pada proses komunikasi. Konsistensi kedua bentuk pesan tersebut dalam rangka menyempurnakan isi pesan sering menemui kegagalan. Ketidaksinambungan antara isi pesan verbal dengan tampilan pesan nonverbal membuat distorsi dalam interprtasi pesan semakin meninggi. Misalnya, jawaban, yang, disampaikan, adalah, 8220baiklah8221, namun, diikuti, dengan, mimik, kekecewaan, seakan, jawaban, sebenarnya, adalah, 8220tidak8221, akan, menimbulkan, kebingungan, dan, ketidakpastian, pada diri, komunikan. Namun biasanya, komunikan lebih mémilih mempercayai pesan nonverbal yang diasumsikan sebagai 8220kejujuran yang tak terkendali8221. 5. Pesan yang meragukan Sering mengarhakan pada gangguan (Judul sudah cukup menjelaskan): p 6. Kecenderungan Memori ke Arah Penejaman dan Penyamarataan Détail Secara psikologis dan neurologis, manusia memiliki dua kecenderungan Ekstrim dalam menginterpretasi Sebuah pesan. Pada satu kecenderungan, manusia tertentu lebih Sering menggeneralisasikan informasi yang ia dapat dan buru-buru menyimpulkan tanpa verifikasi détail pesan itu lebih Rincí lagi, namun pada sisi lain, ada juga tipe interpretasi manusia yang cenderung menspesifikasi stimulus pesan yang ia terima lebih Rincí sehingga détail pesan Yang sebenarnya dapat diterma dan makna pesan yang dikirim oleh komunikator dapat menemukan kesepahaman dengan komunikan. 7. Motivasi Motivasi seorang komunikan dalam menginterpretasi sebuah pesan juga memiliki pengaruh tersendiri terhadap pemunculan distorsi atau gangguan pesan dalam sebuah organisasi. Ada tiga bagiano motivasi pencetus distorsi pesan menurut Muhammad Arni dalam bukunya 8220Komunikasi Organisasi8221, yaitu a. Sikap terhadap pesan Sikap négatif prematur seseorang terhadap isi sebuah pesan, setelahnya mampu memengaruhi interprtasi isi pesan secara keseluruhan. Artinya, impresi yang burouk yang isi pesan berikan dapat menjadi penentu gangguan yang muncul dalam pényandien makna pesan. B. Keinginan atau minat. Keinginan atau minat seseorang terhadap unsur-unsur Komunikasi, baik itu pada kualifikasi subjektif komunikator atau nilai subjektif komunikan terhadap isi pesan dapat memengaruhi Tingkat keseragaman Makna antara komunikan dengan komunikator terhadap isi pesan. C. Keinginan komunikator untuk memodifikasi pesan yang ingin dikirimkan. Jika kedua faktor sebelumnya berbicara dari sisi komunikan, maka aspek ketiga ini menyasar faktor intern komunikator. Komunikator terkadang melihat kesesuaian antara konteks pesan dengan khalayak yang ia ingin paparkan pada pesan tersebut. Komplektisitas sebuah pesan dapat mengalami modifikasi 8220habis-habisan8221 ke arahbentuk pesan yang lebih sederhana dan dapat dimengerti oleh komunikan. Namun niat baik ini terkadang, menemui, ketidakkonsistenan, makna, atau, arti, sebenarnya, yang, pesan, milik, jus, setelah, mengalami, perubahan, demi, adaptasi, terhadap, komunikan. Faktor organisasi yang mempengaruhi distorsi 1. Kedudukan atau Posisi dalam Organisasi. Struktur fungsional dalam organisassi yang menempatkan seseorang atau sekelompok individu ke dalam divisi-divisi atau bagian-bagian fungsi menjadikan sélecksi kepentingan pesan berdasarkan pembagian peranan. Misalnya dalam sebuah organisassi, informasi mengenai divisi administrasi akan diabaikan oleh bagi keuangan karena perbedaan peranan de antara kedua fungsi organisasi tersebut. Dan sebaliknya, hal tersebut, berlaku, terhadap, fungsi-fungsi organisasi, yang didivergensikan. 2. Hierarki dalam Organisasi Struktur hierarki yang membedakan tingkatan posisi satu sama lain enregistrer Membres Secara Vertikal, juga dapat meningkatkan perubahan Makna pesan atau distorsi jikz ditransmisikan antara satu Individu yang memiliki posisi hirarki yang lebih Tinggi ke lain yang terletak enregistrer Membres di struktur yang lebih Rendah. Yang lebih Rendah enregistrer Membres Secara struktural akan coba lebih berhati-hati dalam menyampaikan pesan ke atasannya, sehingga pesan akan mengalami banyak modifikasi agar dapat diterima Seperti yang diinginkan bukan Seperti yang seharusnya. 3. Keterbatasan Berkomunikasi Peraturan organisasi yang membatasi ruang lingkup berkomunikasi antar dalam Koordinasi Kegiatan enregistrer Membres dan keputusan8212demi mencapai keseragaman8212membuat organisasi melimpahkan pembuatan kebijakan, baik dalam Koordinasi Kegiatan maupun mendasar keputusan-keputusan, dengan cara sentralisasi, dalam artian perakitan kebijakan dibebankan pada sekelompok Orang yang terkumpul dalam Struktur fungsional khusus. Namun, hal ini lagi-lagi rawan memunculkan distorsi pesan akibat melimpahnya arus Komunikasi diolah oleh divisi de tersebut yang, sehingga demi melakukan penyesuaian untuk menghindari pesan bila terlalu banyak dan untuk menjaga tidak terputusnya urutan dalam proses informasi, Individu dalam divisi tersebut bisa saja melakuakn beberapa : 8226 Mengabaikan Drinking Fish 8226 Menunda Respondent Bagi yang Penchant 8226 Menjawab atau berespons hanya Terhadap Bagian dari beberapa pesan 8226 Menggunakan waktu yang sedikit untuk tiap-tiap pesan 8226 Mémoriser pour le système de masque 8226 Mengurangi standar untuk membiarkan boire kesalahan dalam répondre terhadap Pesan 8226 Mengurani Soyez le premier à laisser un commentaire! 4. Hubungan yang tidak Personnel Organisasi formelle umumnya menciptakan kondisi hubungan yang juga formelle non-personnelle. Relasi lebih ditekankan ke kepentingan organisme formel alih-alih menjalin kedekatan yang menyasar sisi emosional. Hal tersebut menjadikan konteks komunikasi bersifat pragmatis dengan pényampaian pesan secara au point tanpa adanya pertimbangan reaksi yang mungkin ditimbulkan jika pesan dikirimkan. Ketertutupan terhadap aspek afeksi dans le mampu menciptakan rasa frustasi karena efek pengekangan dan tuntounan kesiapsediaan dalam menghadapi kondisi 8220tanpa emosi8221 dalam sebuah organisasi. 5. Sistem Aturan dan Kebijaksanaan Hampir sama dengan faktor sebelumnya, distorsi akibat sistem aturan dan kebijaksanaan yang berlaku dalam organisasi kebanyakan kebijaksanaan yang terkesan frigid, dingin 8216tradisional8217 yang keras dipertahankan, aturan kaku yang mengikat kuat dan sifat-sifat kebijaksanaan Terhadap adanya keterbukaan yang sebenarnya bisa diciptakan mélalui komunikasi interpersonnel yang emosional. 6. Spesialisasi Tugas Spesialisasi mungkin akan menciptakan ketersisteman dan produktifitas, namun keterfokusan juga akan berdampak pada munculnya keapatisan antarindividu. Sifat bersaing dan semangat kompetisi membuat pesan atau informasi menjadi bagan yang tak ketinggalan dijadikan 8220alat8221 untuk simplebut mendominasi. Akibatnya pesan sering ditunda, dipendam, atau, bahkan, diubah, total, dan, hal, inu, tentu, akan, menciptakan, distorsi, pesan, yang, parah. 7. Ketidakpedulian Pimpinan Sikap tidak peduli dari pimpinan organiser juga merupakan péngalaman dalam proses komunikasi. Ada empat yang memberikan sumbangan terhadap sikap tidak peduli ini, yaitu: 8226 Pimpinan sering gagal mengirim pansan yang di butuhkan kariawan 8226 Kebanyakan organiser pada dasarnya tidak menginginkan komunikasi dua arah. 8226 Kondisi menghalangi komunikasi yang effecktif dan de hubungkan dengan tidak ambil pousse yang mendalam. 8226 Keragu-raguan dan daya tahan perhatian yang sebentar merupakan hambatan bagi komunikasi yang efektif. 8. Prestise Seperti halnya hiérarchie dalam organisasi, tingkatan prestise seseorang individuellement dapat menjadi sumber intimides terhadap individu lain dalam proses komunikasi. Seorang anggota organisasi yang memiliki nilai prestisius yang lebih tinggi akan mudah menciptakan distorsi pesan dalam proses komunikasinya dengan anggota lain yang lebih rendah secara tingkatan niveau prestise. 9. Jaringan Komunikasi Hambatan terakhir yang terdapat dalam faktor-faktor organisasi yang dapat menciptakan distorsi pesan adalah jaringan komunikasi yang dilewati pesan. Semakin banyak jaringan komunikasi yang harus dilewati oleh pesan, semakin raoul pula pesan tersebut mengalami perubahan makna substansial. Modifikasi isi pesan yang didapat seseorang untuk kemudian diretransmisikan kepada anggota lain adalah hal yang jamak dilakukan dengan alasan untuk menyesuaikan dan sebagai cara pengkondisian komunikator terhadap komunikan. Padahal hal ini tak jarang, dapat, mengubah, atau, malah, melencengkan, makna, awal, dari isi, sebuah, pesan. F. Usaha-usaha untuk mengurangi distorsi 1. Menetapkan Lebih Dari Satu Saluaran Komunikasi Salah satu cara untuk menemukan gangguan dengan menginformasikan pesan itu dengan berbagai sumber pesan. Dans le tableau ci-dessous, vous pouvez voir la page suivante: 8226 Menggunakan Sumber informasi yang di luar organisasi termasuk materi ayng telah dipublikasikan, teman dari organisasi lain, langganan organisasi, teman dari organisasi yang lain, kenalan dan desah desus. 8226 Menciptakan bidang tanggung jawab yang tumpang tindih diantara karyawan sehinnga adanya kompetensi dlam proses komunikasi. 2. Menciptakan Prosedur Untuk Mengimbangi Distorsi Przedur di sini diartikan sebagai proteksi awal terhadap pesan dengan mendasrkan pengurangan distorsi melalui pengenalan faktor-faktor personnel dan organisasional yang telah dibahas sebelumnya. 3. Menghilangkan Pengantara Antara Pembuat Keputusan Dengan Pemberi Informations sur la sépulturisation Différenciation de la base de données et de la base de données bisa diterapkan untuk mengurangi perubahan makna pesan. Sistem pengontrolan yang luas membuat bawahan lebih mémiliki wewenang otonom untuk menjadi pengawas bagi dirinya sendiri. Kedataran struktur ini nantinya akan mengurangi distorsi pesan akibat komunikasi vertikal karena jaringan yang harus dilalui oleh pesan menjadi lebih sedikit. 4. Mengembangkan Pembuktian Gangguan Pesan Cara terakhir dalam mengurangi distorsi pesan adalah dengan meniptakan système pesan yang tidak boleh atau tidak dimungkinkan untuk diubah artinya selama dalam proses pengiriman. Walau pun cara ini tidak selalu berhasil namun dengan kehati-hatian yang lebih tinggi pada aspek pemilihan pesan, pengkualifikasian isi pesan, penukaran penekanan kalimat dalam pesan, penghilangan istilah yang mungkin bersifat ambigu, dan pertimbangan terhadap faktor persepsi penerima pesan, diharapkan mampu mengurangi distorsi yang Mungkin menjangkiti pesan dalam organisisasi. Daftar Pustaka Muhammad, Arni. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara, 2009 Effendy, Onong Uchjana. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2003. Panuju, Redi. Komunikasi Organisasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001.
No comments:
Post a Comment